Monday, February 05, 2007

Tanda CINTA

Akhasibannas ayutrokuu ayaquuluu aamanna wa hum laa yuftanuun (Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan “Kami telah beriman” sedang mereka tidak diuji lagi ? (QS. Al-‘Ankabuut :2)

Sabtu, 3 Pebruari 2007

Menjelang tengah hari dengan terik matahari yang cukup menyengat, ketika burung besi yang menerbangkanku dari Jakarta akhirnya mendarat di Juanda. Alhamdulillah Ya Rabb.. Maha Kuasa Allah ... Dzat yang meninggikan langit tanpa tiang, Dzat yang menjaga burung beterbangan... Dzat yang mencantelkan bintang gemintang.
Akhirnya kujejakkan kembali kakiku di tanah Surabaya. Tunai sudah bbrp tugas yang mengharuskanku bolak balik jkt – sby dlm 2 bln terakhir ini, bikin dag dig dug menunggang burung besi dalam cuaca begini....

Ada perasaan lega dan syukur karena bisa terlepas dan meninggalkan Jakarta, banjir tanggal 2 pebruari kemaren menjadikan Jakarta tergenang, pemadaman listrik, kemacetan dimana mana, tak berfungsinya atm, lumpuhnya perkantoran, penghentian penerbangan... dan perjuangan yang lumayan menegangkan untuk bisa sampai dibandara membuatku pantas merasa lega ketika dapat melalui semuanya....

Tapi, Ya Rabb ...rasanya ada sebagian hatiku yang enggan meninggalkan Jakarta, bagaimana tidak Ya Rabb.. ? ada seseorang yang tengah terbaring di rumah sakit di Jakarta... seorang hamba yang tengah KAU sayangi dengan caraMU. Bahkan aku belum sempat melihat matanya terbuka setelah 5,5 jam atas operasi yang dijalaninya....
Yaa Muqiit... Duhai Dzat Yang Maha Memberi Kekuatan... berikan pula sebagian kekuatanMU padanya Rabb.....
---------------------
Sehari sebelum operasi........
A
da sesak didada ketika melihatnya terbaring ...
harusnya kami bertemu, ....
harusnya waktu itu kami saling bicara...
kenapa harus ada corporate planning meeting......hingga dia musti pulang malam dan terjadi tabrak lari.....
STOP.... bertanya kenapa dalam kondisi seperti ini takkan merubah apapun, malah akan terlihat tidak ‘ridha’ dengan kehendakNYA.
jiwaku merinding menyadari betapa rapuhnya manusia, betapa tak ada daya sedikitpun pada kami, betapa selama ini semuanya adalah karena nikmatNYA. ..
ah andai dia halal untukku, pasti sudah kupegang tangannya erat erat untuk turut memberinya semangat..... aku tak bisa berbuat apa – apa, hanya doa terlantun buatnya :

Allahumma rabbannaasi adzhibil ba’sa, asyfi antasysyaafii laa syifaa’a illaa syifaa’uka syifaa’an laa yughaadiru saqamaa. .....Ya Allah tuhan segala manusia, jauhkanlah penyakit/ kesukaran itu dan sembuhkanlah ia, Engkaulah yang menyembuhkan, tak ada obat selain obatMu, obat yang tidak meninggalkan sakit lagi......
Tak bisa lama lama aku menunggunya....aku hanya bisa menyemangatinya melalui tlp dan sms ....satu sms darinya membuatku tersenyum gembira.... ada hikmah dari musibah ini...”Aku mau tunduk padaNYA, tersadar betapa sedikit pengorbananku selama ini padaNYA ketika aku bisa..... Astagfirullahal adziim”....
---------------------------------
Dan hingga malam ini hampir separo jalan...blm ada kabar...berarti dia blm boleh bergerak sedikitpun..... hanya sms yang kukirim banyak banyak ...meski aku belum tahu kapan dia bisa membacanya....

Ada beberapa tanda cinta....
Yang diberikan seorang kekasih pada kekasih yang dicintainya...
Diantara tanda itu....
Adalah berselaras dengan kehendakNYA
Diantara tanda itu ...
Adalah bersabar dan ridho dengan ketentuanNYA
Diantara tanda itu
Adalah tetap berusaha mendekati dan mengingatNYA
Kata – kata kadang tak dapat mengungkapkan segalanya...
Tapi airmata tlah mengabarkan rahasia....
Semoga kita termasuk hamba hamba yang memiliki tanda cinta kepadaNYA.

Musibah yang mendekatkan kita kepadaNYA adalah rahmat yang sebenarnya,... Diriku...satu lagi pelajaran untuk batinmu....

0 Comments:

Post a Comment

<< Home