Monday, November 06, 2006

[Salon Jiwa-1] Wajah Tuhan

By Gde Prama & modified ....
[kompas, Sabtu 4 Nov'06]

Tsunami, gunung meletus, tanah longsor, lumpur lapindo, banjir, kebakaran hutan, kekeringan, gempa bumi dan sejuta bencana alam yang lain, menyisakan pertanyaan dan menimbulkan kesimpulan berbagai pihak.... sebagian menyikapinya positif...lainnya menyikapi dengan negatif.
"mungkinkah alam telah bosan melihat tingkah kita...?"
"mungkinkah alam telah enggan bersahabat dengan kita...?"
"tanyakan saja pada rumput yang bergoyang..."
--------
apakah Tuhan marah dan mengadzab kita ? ataukah justru Tuhan sayang dengan menguji kita ?
--------
Seorang ibu yang mengetahui anaknya mencuri permen marah dan berteriak sambil menahan kesal "Rio, apakah Tuhan melihatmu ketika kau mengambil permen itu?"
dengan polos anaknya menjawab "Iya, Bu. Tuhan melihat Rio".
Ibunya semakin kesal... dan bertanya "Lalu Tuhan bilang apa ?"
sekali lagi dengan polosnya Rio menjawab "Silahkan ambil dua, begitu kata Tuhan Bu"....
Dialog diatas tentunya boleh ditafsirkan secara terbuka dan dicermati dari sudut mana saja, salah satunya... bahwa kepolosan dan keluguan hati sang bocah mempersepsikan bahwa Tuhan pemurah dan dermawan, sementara Ibu yang diliputi kecurigaan dan kemarahan menganggap Tuhan pun akan marah dan bertindak melarang larang...
Persepsi dan jiwa seseorang dalam melihat wajah Tuhan baginya adalah sangat berbeda tergantung pengalaman apa yang menghiasi hidupnya dan juga motivasi apa yang menyemangatinya untuk melangkah kedepan.
--------
Semua setuju bahwa segala disemesta ini sedang bertumbuh dan bergerak menuju sesuatu. Tak ada yang berhenti ... semua berlomba ke ujung lorong.
Pertumbuhan ini semakin memperkaya jiwa.
Tentulah berbeda jiwa si anak SD jika dibanding dengan anak SMP atau SMU.
Tidaklah disarankan bagi anak SMU menghina atau mengolok olok anak SD hanya karena dia telah melaluinya.
Tidak pula diharapkan bagi anak SMP harus malu atau minder jika harus berhadapan/ bergaul dengan anak perguruan tinggi.
Karena tak ada yang tahu dan menjamin bahwa yang lebih tinggi pasti akan lebih dulu sampai pada "akhir perjalanan kehidupan".....
---------
sampai tahap ini "Bagaimana wajah Tuhan dalam benak kita....?"

(bersambung.....)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home